Reformasi Kesehatan harus diperjuangkan


Senin 24 Oktober adalah Hari Ulang Tahun IDI ( Ikatan Dokter Indonesia). Ada yang unik dari perayaan ulang tahun kebanyakan. Ulang tahun IDI ini tidak dilakukan di Hotel berbintang ataupun restoran mewah. Tapi kali ini IDI merayakan ulang tahunnya dengan melakukan demo aksi damai.
Apa sih demo aksi damai itu ?
Demo aksi damai yang di buat oleh IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ) ini bertujuan untuk memberi dukungan sekaligus masukan kepada pemerintah agar tercipta perbaikan sistem kesehatan dan sistem pendidikan kedokteran, yang berujung kepada perbaikan kualitas kesehatan dimasa depan.

Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) melakukan demo aksi damai ini secara serentak di seluruh wilayah tanah air dan berpusat di Jakarta di depan istana negara untuk menyuarakan reformasi sistem kesehatan dan reformasi sistem pendidikan kedokteran yang pro rakyat. Peserta aksi terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis dari berbagai daerah. Melalui aksi ini IDI ingin mengajak segenap masyarakat bersama - sama mendorong pemerintah untuk meluruskan kembali kebijakan negara di sektor kesehatan termasuk pendidikan kedokteran yang menjadi salah satu sumber pencetak lahirnya tenaga kedokteran yang handal bagi bangsa ini.

Saat ini dunia kesehatan sudah sangat mengkuatirkan. Banyak orang sakit tidak mampu untuk berobat ke dokter, padahal mereka sangat membutuhkan pertolongan medis. Biaya Rumah Sakit dan Obat - obatan yang melambung tinggi membuat masyarakat semakin takut memeriksakan dirinya ke dokter demi mendapatkan penyembuhan.
Program BPJS buat masyarakat kurang mampu pun masih sangat sulit. Seharusnya pemerintah pun memberikan perbaikan dalam kebijakan pembiyaan dan pengawasan bagi pemakai BPJS ini. Hal ini dianggap masyarakat menjadi kendala besar dalam pemakaian kartu BPJS ini.
Belum lagi kesehatan di daerah - daerah terpencil. Dokter yang ditugaska. Ke daerah sangat minim, sehingga kesehatan di daerah sangat mengkawatirkan. Dokter menjadi semakin langka karena biaya pendidikan ke dokteran yang melambung tinggi dan pendidikan kedokteran pun semakin lama. Alhasil ini akan berdampak pada masyarakat yang kurang mampu dan menjadi kendala bagi para orang tua yang akan menyekolahkan anaknya ke kedokteran.

Sebenarnya keberhasilan dalam sektor kesehatan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Negara berkewajiban menjamin kesehatan rakyatnya sesuai Undang Undang Dasar 1945 dan Undang Undang kesehatan No. 36 tahun 2009.
Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) sebagai satu - satunya organisasi profesi dokter berdasarkan Undang - Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran memiliki peran dan tanggung jawab. Tidak hanya kepada anggotanya tapi juga kepada masyarakat.

Keberhasilan profesional seorang dokter juga menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya menjadi tanggung jawab dokter semata saja dalam menangani kasus kesehatan pasien tapi juga pemerintah harus mampu membantu demi keberhasilan dokter menangani pasien.
Program BPJS perlu perbaikan dalam kebijakan pembiayaan dan pengawasan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu. Ini akan menjadi Pekerjaan bagi pemerintah supaya masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Tak ada satu manusia pun yang ingin sakit, pasti semua ingin sehat dan jauh dari masalah penyakit. Jadi untuk pemakaian kartu BPJS ini jangan dipersulit. Karena akan menghambat masyrakat yang akan memakai kartu BPJS ini, padahal mereka dalam kondisi kesakitan dan butuh pengobatan. Dukungan biaya kesehatan masih dibawah standar. Hal ini diakibatkan beban pajak alat kesehatan yang masih tinggi  memberatkan pelayanan kesehatan.
Minimnya infrastruktur dan rendahnya insentif daerah mempengaruhi standar mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Hal ini diakibatkan mahalnya pendidikan kedokteran membuat dokter spesialis berkurang. Hal ini bila di diamkan terus menerus maka lama - lama profesi dokter akan hilang. Lantas siapa yang akan bertanggung jawab dengan masalah kesehatan ini ?
Sedangkan masyarakat butuh pelayanan kesehatan yang mudah di akses dan pro rakyat.

Sejauh ini IDI mencermati dan melihat pelayanan kesehatan di fasilitas primer dan sistem pendidikan kedokteran yang selama ini berjalan, dan merasa perlu melakukan advokasi demi perbaikan dimasa depan. Oleh karena itu Ikatan Dokter Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut :


Pendidikan Kedokteran


  1. Program study dokter layanan primer ( DLP ) dengan segala bentuk pelaksanaannya bertentangan dengan UU praktek kedokteran.
  2. Program study DLP mengingkari peran dokter dari hasil pendidikan fakuktas kedokteran se Indonesia.
  3. Pendidikan kedokteran saat ini semakin mahal, semakin lama dan tidak pro - rakyat.
  4. Institusi pendidikan kedokteran saat telah bergeser dari lembaga pendidikan, profesi yang luhur menjadi prifit oriented.
Pelayanan Kesehatan 


  1. Rakyat membutuhkan perbaikan sarana dan prasarana obat dan alat kesehatan di fasilitasi kesehatan primer.
  2. Distribusi dokter saat ini belum profesional.
  3. Diperluka. Perbaikan pembiayaan kesehatan.


Pernyatan dan Sikap 


  1. Menoleh program study dokter layanan primer ( DLP )
  2. Merekomendasikan antara lain : 
  • Meningkatkan kualitas dokter di pelayanan primer dengan program pendidikan kedokteran berkelanjutan ( P2KB ) terstruktur.
  • Perbaikan proses akreditasi pendidikan kedokteran akuntabel, adil dan transparan.
  • Menghadirkan pendidikan kedokteran yang berkualitas dan terjangkau.
Aksi damai dokter ini sangat lah mulia. IDI ingin masyarakat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik kedepannya. Dan Ikatan Dokter Indonesia juga ingin memberikan pendidikan kedokteran yang terbaik dan terjangkau untuk anak - anak bangsa. Jika biaya pendidikan dokter dibiarkan melambung tinggi maka lambat laun profesi ini akan semakin sedikit peminatnya. Bukan tidak mungkin lambat laun akan hilang.
Anak - anak bangsa yang cerdas dan mempunyai keinginan yang tinggi menjadi dokter pun harus kandas dan hanya menjadi impian karena orang tua tidak mampu membiayai sekolah anak - anaknya.

Sudah saatnya pemerintah melepas kan diri dari ketergantungan dari dokter luar, obat - obatan dan alat kesehatan dari luar. Dokter Indonesia saat ini sudah mampu berdiri sendiri tanpa bantuan dari luar. Begitu juga dengan pendidikan kedokteran.
Pemerintah harus mendukung penuh aksi damai IDI ini agar kesehatan di Indonesia semakin baik.
Apa yang terjadi didalam masalah kesehatan hanya dokter dan pemerintah yang tahu. Senang sekali akhirnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mau menyuarakan kebenaran. Membela demi menyelamatkan masyarakat Indonesia yang membutuhkan perawatan dan pengobatan. Dukungan rakyat pun sangat diperlukan demi lancarnya program ini.

Ayo kita dukung 2 tahun Bp. Jokowi untuk memperbaiki kualitas kesehatan di Indonesia. Dukungan rakyat sangat dibutuhkan demi kemajuan kesehatan yang lebih baik.
Karena saat ini masyarakat butuh pelayanan kesehatan yang lebih baik, mudah, murah dan pro rakyat.
Demi kemajuan kita bersama dan rakyat semua.

Semoga aksi damai IDI di hari ulang tahunnya yang ke 66 akan membuahkan hasil yang manis demi kebaikan untuk kita semua...amin.

Sabtu 29 Oktober 2016
tinapurbo@gmail.com




Komentar

  1. Semoga makin banyak ilmu kedokteran yang pro rakyat ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba....kasian anak2 cerdas yg tdk mampu tapi ingin menjadi dokter, akhirnya ga kesampean

      Hapus
    2. Iya mba....kasian anak2 cerdas yg tdk mampu tapi ingin menjadi dokter, akhirnya ga kesampean

      Hapus
  2. Terima kasih atas pengalamannya Mbak Tina, Silahkan berkunjung ke https://sehati.my.id/produk untuk membeli produk kesehatan

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya.
Saya sangat senang jika anda meninggalkan pesan pada postingan ini.
Terimakasih