Kita sebagai orang tua harus tahu dan mendapatkan edukasi kalau Malnutrisi pada anak sangat berbahaya, dan akan berdampak buruk pada kehidupannya di masa mendatang. Anak harus mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya. Karena jika tidak mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya maka akan mengakibatkan Malnutrisi.
Malnutrisi tidak boleh dianggap sepele karena bisa berdampak pada kondisi kesehatan anak secara umum dan proses tumbuh kembangnya.
1000 hari pertama kehidupan anak merupakan periode emas bagi tumbuh kembangnya. Pada periode ini, anak membutuhkan asupan nutrisi yang memadai untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Faktor kemiskinan, kurangnya akses pangan bergizi, ketidakmerataan layanan kesehatan serta rendahnya pengetahuan gizi, menjadi penyebab utama dari malnutrisi di berbagai wilayah Indonesia.
Malnutrisi merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Laporan SKI menyatakan bahwa angka nasional prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari sebelumnya, sehingga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang tertinggi di Asia Tenggara.
Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) telah berusaha dan berpartisipasi memerangi malnutrisi dengan melakukan berbagai kegiatan dengan menjadi salah satu duta kegiatan Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week/MAW) pada tanggal 16 - 20 September yang diselenggarakan oleh American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) sejak 2017. Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini.
Beruntung saya bisa menghadiri acara Media Workshop Malnutrition Awareness Week yang diadakan pada hari Selasa 17 September 2024 di Des Indes Hotel. Media Workshop ini mengangkat Tema Pekan Sadar Malnutrisi 2024 "Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini".
Acara Pekan Sadar Malnutrisi ini didukung oleh Nutricia Sarihusada serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sebagai salah satu pelopor pendidikan kesehatan di Indonesia guna memberikan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi di Indonesia melalui asupan gizi seimbang sedari dini untuk mewujudkan Indonesia sehat.
Media Workshop ini di hadiri oleh para narasumber yang ahli dibidangnya, antara lain :
Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) – Presiden Indonesian Nutrition Association (INA).
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB – Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH – Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada.
Acara di mulai dengan penjelasan dari Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K). Dr. dr. Luciana B. Sutanto menjelaskan pentingnya mencegah malnutrisi sedini mungkin dengan meningkatkan kesadaran akan tanda-tanda malnutrisi, serta pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia memahami dan dapat menerapkan pola makan dengan gizi seimbang. Agar kesadaran masyarakat tentang malnutrisi dapat meningkat secara lebih luas, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Riset dari Center for Indonesian Studies (CIPS) menyebutkan 21 juta masyarakat atau setara 7 persen dari total populasi penduduk Indonesia kekurangan gizi dengan asupan kalori per kapita harian di bawah standar Kementerian Kesehatan yang sebesar 2.100 kkal. Malnutrisi jika tidak dikenali dan diobati, dapat memperburuk kondisi kesehatan individu. Terutama mereka yang berisiko seperti orang tua, penderita penyakit kronis, dan pasien dengan infeksi. Oleh sebab itulah pentingnya mencegah malnutrisi sedini mungkin dengan meningkatkan kesadaran akan tanda-tanda malnutrisi.
Pemaparan selanjutnya oleh Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB memaparkan bahwa malnutrisi bukan hanya kekurangan gizi. Pengertian Malnutrisi menurut WHO adalah kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang. Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai gangguan biologi pada orang yang mengalami malnutrisi. Malnutrisi sering kali terjadi underdiagnosis, sehingga penanganan menjadi terlambat dan ini berdampak pada kegagalan dalam proses penyembuhan dan berujung pada peningkatan morbiditas dan kematian.
Prof Ari menjelaskan bahwa Malnutrisi bukan berarti harus terjadi pada orang berbadan kurus tapi bisa terkena juga pada orang berbadan gemuk. Sebagai contoh, misalnya ada pasien malnutrisi berat badan 80 kg lalu turun jadi 60 kg. Ketika ada penurunan sampai 20 kg, disitulah juga bisa disebut malnutrisi. Malnutrisi sering kali terjadi under diagnosis, sehingga penanganan terlambat dan ini berdampak pada kegagalan dalam proses penyembuhan dan berujung peningkatan morbiditas dan kematian. Sesuai target pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kesadaran dalam mengentaskan malnutrisi dalam mempersiapkan “Generasi Emas” yang sehat, berkualitas dan berdaya saing.
Upaya ini diperlukan keterlibatan pemerintah, organisasi non-pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat umum, guna bersama-sama menggalakkan edukasi dan intervensi gizi.
Sebagai salah satu perusahaan yang berfokus di bidang nutrisi, Nutricia Sarihusada berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif untuk mencegah malnutrisi, karena gizi sangat penting untuk membawa perubahan positif pada kesehatan dan kualitas hidup manusia.
Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menyampaikan pencegahan malnutrisi merupakan langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Tetapi untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan malnutrisi.
Nutricia Sarihusada, sebagai perusahaan yang fokus pada nutrisi, berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai produk nutrisi, riset dan inisiatif sosial guna mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Dampak Malnutrisi Pada Anak
Anak-anak adalah tolak ukur masa depan, dan kesehatan anak merupakan pondasi utama bagi kelangsungan hidupnya. Namun, seringkali peran nutrisi diabaikan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Malnutrisi yang dapat berwujud dalam berbagai bentuk, serta memiliki dampak yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi masa kecil bahkan masa dewasanya. Karena malnutrisi pada anak memiliki dampak jangka pendek dan panjang yang serius, seperti:
Stunting
Pertumbuhan fisik yang terhambat, yang dapat menyebabkan anak memiliki tubuh yang pendek untuk usianya.
Penurunan kecerdasan
Malnutrisi dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak, sehingga dapat berdampak pada kemampuan belajar dan perkembangan intelektualnya.
Masalah kesehatan kronis
Malnutrisi pada anak dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas di masa dewasa.
Mengganggu produktivitas masa depan
Anak yang mengalami malnutrisi dapat menghadapi masalah kesehatan seumur hidup, yang dapat menghambat produktivitas mereka di masa dewasa.
Nah...setiap orang tua, pasti tidak menginginkan buah hatinya mengalami malnutrisi bahkan hingga mengalami dampak jangka pendek maupun dampak jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana mencegah anak mengalami malnutrisi.
Pencegahan Malnutrisi Pada Anak
Salah satu pencegahan Malnutrisi pada anak adalah, wajib bagi orang tua memberikan makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi adalah yang mengandung protein, vitamin, mineral, dan serat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Karena Malnutrisi pada anak adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan upaya bersama.
Sebagai Ibu harus pintar segalanya, termasuk mencukupi nutrisi pada anaknya. Makanan yang bergizi tidak harus mahal. Ada berbagai pilihan pangan lokal yang murah, tapi tetap mengandung banyak gizi dan nutrisi yang baik untuk anak. Untuk memenuhi gizi seimbang pada anak, orang tua dapat memanfaatkan makanan-makanan lokal yang tersedia di pasar. Contohnya seperti tempe, ati ayam, telur, dan lain-lain.
Makanan tersebut tidak hanya murah, tapi juga kaya protein dan gizi lainnya yang dibutuhkan tubuh anak.
Semoga dengan kampanye ini banyak orang tua yang bisa teredukasi untuk bisa memberikan asupan nutrisi anak sesuai kebutuhannya.
Yuk wujudkan Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini.
Kalau bisa hadir diacara kayak gini senang lho, tambah pengetahuan dan kita bisa meneruskan info ini ya. Kabarnya Indonesia mentargetkan bebas Stunting ya
BalasHapusIya semoga Indonesia bisa mewujudkan atau setidaknya menekan angka stunting di Indonesia
HapusPenting banget nih buat orang tua khusus nya ibu mendapatkan edukasi gizi anak seperti ini
BalasHapusBener banget, karena faktanya memang orang tua masih banyak yg ga paham sama bahaya malnutrisi ini
HapusNgeri emang kalau udh kena malnutrisi ini, karena bisa berdampak panjang
BalasHapusYess bener banget, jadi sebenarnya untuk mencukupi asupan gizi anak ini ga harus mahal kok, banyak yg makanan dan ikan yg gizinya bagus tapi murah
Hapus