Makna Kemerdekaan Bagi Orang Yang Pernah Menderita Kusta (OYPMK)

Seluruh bangsa Indonesia baru saja merayakan Hari Kemerdekaan yang Ke 77 Tahun. Tidak terasa sudah 77 tahun kita merdeka, tapi apakah kemerdekaan sudah dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia? Apakah sudah dirasakan juga oleh Orang Yang Pernah Menderita Kusta (OYPMK)? 

Oleh sebab itulah Hari Rabu, 24 Agustus 2022 KBR (Kantor berita Radio) bekerjasama dengan NLR Indonesia mengadakan sebuah acara Live YouTube bertema "Arti Kemerdekaan bagi OYPMK". Seperti yang kita ketahui para OYPMK sebenarnya belum merasakan arti kemerdekaan sesungguhnya. Yess karena mereka masih mendapatkan diskriminasi dari lingkungan dan juga masyarakat. Padahal mereka sangat merindukan bisa berbaur dengan lingkungan dan juga masyarakat tempat mereka tinggal. 

Selama ini orang masih banyak memganggap para OYPMK dengan sebelah mata. Padahal mereka harusnya mendapatkan hak yang sama dengan warga Indonesia lainnya. Meski mereka sudah sembuh tapi masyarakat belum bisa menerima sepenuhnya keberadaan OYPMK ini. 

NLR Indonesia sendiri merupakan sebuah organisasi non pemerintah yang didirikan di Belanda pada tahun 1967. Saat ini NLR beroperasi di Mozambique, India, Nepal, Brazil dan Indonesia.

ARTI KEMERDEKAAN BAGI OYPMK

Live YouTube yang diselenggarakan pada tanggal 24 Agustus 2022 ini menghadirkan beberapa narasumber 

yang ahli dibidangnya masing-masing,  yaitu :

  • Rizal Wijaya sebagai host
  • Dr. Mimi Mariani Rusli (Direktur Mimi Institute)
  • Marsinah Dhede (OYPMK yang merupakan aktivis Difabel & Perempuan).

Mengenal Mimi Institute

Mimi Institute merupakan sebuah institusi non profit yang memberikan edukasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan penyandang disabilitas. Nah menariknya Dr.Mimi merupakan seorang penyandang disabilitas, yang mengalami kebutaan pada usia 17 tahun. Selain itu beliau juga lulus dari dua universitas (Universitas Indonesia dan Leeds University, Inggris) hingga kemudian sempat menjadi dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta (1991-2003).

Dalam acara Live YouTube KBR, Dr. Mimi memberikan penjelasan bahwa salah satu contoh belum merdeka yaitu ketika para penyandang disabilitas belum memperoleh fasilitas yang nyaman. Contohnya saat menggunakan sarana transportasi, atau saat jalan kaki di trotoar. Termasuk ketika tidak bisa mengakses dengan bebas informasi mengenai Undang-undang yang membahas tentang disabilitas.

Mimi Institute hadir sebagai Lembaga non profit yang memberikan dukungan penuh terhadap penyandang disabilitas. Mimi Institute rutin mengadakan berbagai pelatihan seperti kursus bahasa isyarat, kursus calistung, educational service untuk disabilitas dan masih banyak lagi. Ini sangat membantu sekali bagi para OYPMK agar tidak putus asa dan tetap semangatt. 

Penjelasan selanjutnya dari mba Marsinah Dhede dalam Live YouTube menceritakan pengalaman pribadinya beliau kalau dulu pernah mengalami kusta ketika sedang berumur sekitar 8-9 tahun. Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Leprae. Kusta menyerang beberapa bagian tubuh diantaranya saraf dan kulit. Bila tidak ditangani kusta dapat sangat progresif menyebabkan kerusakan pada kulit,saraf-saraf, anggota gerak dan mata. Saat itu mba Dhede belum menyadari kalau dirinya terkena kusta. 

Beruntungnya beliau mendapatkan informasi tentang kusta dari radio. Dari informasi itulah kemudian mba Dhede menyadari kalau dirinya terkena kusta. Saat itu mba Dhede mengalami kulit yang menebal dengan bercak putih dan merasakan beberapa bagian kulit yang mati rasa.

Berbekal informasi yang didapat akhirnyana Dhede mengajak ibunya untuk memeriksakan penyakitnya ke puskesmas. Dan setelah mendapatkan pemeriksaan dokter, benar saja kalau mba Dhede terkena kusta. Tetapi mba Dhede tidak patah semangat, dirinya justru rutin menjalani pengobatan, mengkonsumsi obat selama 2 tahun serta mendapat suntikan obat setiap satu minggu sekali.

Mendapatkan cobaan seperti itu bersyukur keluarga mba Dhede merangkul dan memberi semangat untuk. Sembuh. Karena untuk melewati masa sulit penyakit kusta harus dengan dukungan penuh keluarga. Karena penyakit kusta ini bagi orang yang kurang edukasi sangat menakutkan. Padahal penyakit kusta tidak mudah menular. Orang awam akan merasa takut dengan penderita kusta, sehingga para pemderita mendapatkan diskriminasi di lingkungan. 

Mba Dhede pun memberikan Makna Merdeka bagi Mba Dhede Sebagai OYPMK adalah ketika bisa bebas berbaur dengan orang banyak tanpa adanya diskriminasi atau setidaknya terminimalisir.

Kesimpulan Arti Kemerdekaan Bagi OYPMK

Jadi kesimpulan nya dari Live YouTube dengan tema "Arti Kemerdekaan Bagi OYPMK" adalah masih kurangnya serta kelirunya informasi tentang kusta dan disabilitas. Perlu adanya dukungan Pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-undang no 8 tahun 2016 adalah BUMN wajib membuka lowongan kerja bagi penyandang disabilitas minimal sebanyak 2% dari total jumlah pegawai. Sedangkan untuk perusahaan swasta, minimal sebesar 1% dari total jumlah pegawai. Karena sampai saat ini para OYPMK sangat kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak. Padahal sebagian dari mereka memiliki kemampuan dan kepintaran yang sangat hebat. 

Oleh sebab itulah diperlukan dukungan sosial dari pemerintah. Dukungan pemerintah itu seperti sekolah inklusi ataupun adanya dukungan berupa pengobatan gratis di Puskesmas. Penyandang kusta harus diobati dan disembuhkan. Pentingnya konsultasi dan edukasi dari pihak rumah sakit mengenai risiko penyakit yang dialami seorang disabilitas serta bagaimana cara untuk menjalani hidup setelahnya. 

Semoga kedepannya OYPMK sudah tidak dianggap sebelah mata lagi, dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Lingkungan dan masyarakat sekitar pun akan menerima dan memberikan dukungan. Karena mereka juga ingin sembuh. Karena tidak ada satu orangpun yang ingin mengalami sakit.

Komentar