Persiapkan Biaya Penyakit Kritis Dengan AXA Mandiri


Dua tahun yang lalu saya dan juga keluarga kaget mendengar mama terdiagnosa sakit Jantung koroner. Saya kaget karena selama ini mama tidak pernah cerita ataupun mengeluh sakit. Hanya sakit kepala saja yang selalu Alm. Mama curhatkan pada anak-anaknya.

Kejadian berawal pada suatu pagi mama sudah tidak bisa apa-apa. Suara gugup bapak yang mengabarkan saya, kalau mama sudah tidak bisa apa-apa membuat saya semakin ketar ketir. Padahal sebelumnya mama sehat-sehat saja, dan masih bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri. Tapi pagi itu tampak beda, beliau sudah tidak bisa bicara, tubuh kanannya mati dan tidak bisa mengkonsumsi makanan.

Kami sekeluarga membawa mama ke rumah sakit terdekat. Mama diperiksa diruang MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Dan kami semua kaget, karena otak mama sebelah kiri terkena serangan, sehingga tubuh bagian kanannya tidak bisa digerakkan, dan tentu saja berimbas tidak ingat apa-apa lagi, tidak bisa bicara dan juga makan. Sedih dan hancur hati saya saat itu. Rasanya mengutuk diri sendiri kenapa kami anak-anaknya sampai tidak tahu kalau orang tua kami sakit yang sangat berbahaya.

Terlebih diagnosa lain menemukan penyakit Jantung konorer yang sudah sangat parah ditubuh mama saya. Andai waktu bisa diputar kembali, mungkin kejadian ini tak akan terjadi. Tapi kita juga tidak bisa manyalahi takdir. Mungkin ini semua yang terbaik untuk almarhum mama tercinta.

Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab, gejala dan dampak sakit jantung yang berakibat stroke ini. Karena saya ingin kejadian yang terjadi pada mama tidak terjadi lagi pada bapak dan juga keluarga lainnya.

Dan hari ini Kamis 27 Juni 2019 bertempat di RS MRCCC Siloam hospital Semanggi saya mendapatkan kesempatan mengikuti acara Talkshow Sehat dengan tema "Ayo Pahami Penyakit Kritis Dan Cegah Sejak Dini".
Senang sekali karena acara Talkshow ini padat ilmu tentang penyakit jantung yang selama ini menjadi ganjalan pikiran saya.

Hadir Dr. Indra. S.M. Manullang Sp.PD-KKV selaku Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Kardiovaskular, RS MRCCC Siloam Hospital Semanggi, memberikan penjelasan tentang seputar penyakit jantung. Pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien penyakit kritis. Saat ini sudah banyak usia muda yang terkena penyakit jantung. Usia termuda penderita penyakit jantung saat ini adalah 15 tahun. Ini sangat membuat saya kaget, karena ga bisa dibayangin usia yang seharusnya masih sangat produktif tapi bisa terserang penyakit jantung. Padahal jaman dulu penyakit jantung adalah penyakit orang tua. Ini sangat berpengaruh pada gaya hidup saat ini, yaitu pola hidup yang tidak sehat dan juga merokok dan stress berlebihan menjadi pemicu timbulnya penyakit kritis.

Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu sendiri bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir. Jantung adalah otot yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang terletak di bagian atas, yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri. Sedangkan dua ruang lagi terletak di bagian bawah, yaitu ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Antara ruang kanan dan kiri dipisahkan oleh dinding otot (septum) yang berfungsi mencegah tercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang miskin oksigen.

Data riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013. Hasil laporan tersebut menyebutkan bahwa penyakit stroke merupakan salah satu Penyakit yang mengalami kenaikan paling tinggi yaitu dari 7% menjadi 10,9% dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. Sedangkan berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5% dan hasil pengukuran tekanan darah hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.

Oleh sebab itulah kita tidak boleh main-main jika sudah terdiagnosis menderita penyakit jantung. Bagi yang belum mengetahui tapi was-was disarankan untuk cek rutin kesehatan tubuh kita melalui Rumah Sakit atau klinik kesehatan. Karena jika sudah terkena penyakit jantung koroner seperti alm. Mama saya akan mengakibatkan kematian sebagian otot jantung disebabkan oleh terhentinya pasokan darah akibat tersumbatnya satu atau lebih pembuluh koroner oleh gumpalan darah (trombus).
Akibat Serangan Jantung
Kegagalan fungsi pompa jantung ( memompakan darah keseluruh tubuh).

4 Hal Tindakan Pada Serangan Jantung Koroner
  1. Menghilangkan keluhan nyeri dada
  2. Stabilisasi Hemodinamik
  3. Mengurangi Perluasan kerusakan otot jantung
  4. Pembukaan sumbatan pada pembuluh koroner (reperfusi) melalui pemberian obat-obatan, Angioplasti koroner dengan balon (PTCA), Bila kedua cara diatas tidak mungkin, maka bisa dilakukan tindakan bedah pintas koroner (CABG).
Tindakan Reperfusi yang cepat
  • Minimalkan kerusakan otot jantung
  • Memelihara fungsi pompa jantung
Jumlah sisa otot jantung yang masih sehat sebagai penentu utama kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasca serangan. Reperfusi optimal dilakukan dalam > 6 jam dari serangan jantung.
Penyakit jantung ini sangat mahal biayanya. Ga main-main untuk pengobatannya saja bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Oleh sebab itulah AXA Mandiri Finansial Services (AXA Mandiri) menghadirkan Asuransi Perlindungan Sejahtera yang memberikan berbagai macam solusi proteksi dan investasi sebagai inovasi terbaru, dalam membantu kondisi keuangan masyarakat saat menghadapi berbagai risiko hidup.

Handojo G. Kusuma selaku Presiden Direktur AXA Mandiri menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini AXA Mandiri ingin menyampaikan seruan edukatif dan inspiratif mengenai kesehatan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengenali penyakit kritis, tindakan pencegahannya, hingga dampak penyakit terhadap kondisi keuangan dan cara mempersiapkan biaya yang timbul dikemudian hari. Kami berharap agar masyarakat bisa lebih waspada dan terlindungi dalam mengantisipasi risiko penyakit kritis baik bagi diri sendiri maupun keluarga, jelas Bp. Handojo G. Kusumo.

AXA Mandiri

AXA Mandiri adalah perusahaan asuransi yang fokus pada perlindungan jiwa dan kesehatan. AXA Mandiri sangat peduli pada kesehatan di Indonesia termasuk diantaranya terus berinovasi dalam menyediakan solusi perlindungan jiwa, kesehatan hingga penyakit kritis.

Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan perlindungan di masa depan, AXA Mandiri meluncurkan solusi perlindungan dan perencanaan keuangan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan setiap tahapan kehidupan masyarakat. Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera memiliki manfaat perlindungan jiwa, seperti manfaat uang pertanggungan atas risiko meninggal dunia karena sebab apa pun, maslahat tambahan meninggal dunia karena kecelakaan, maslahat tambahan ketidakmampuan karena kecelakaan, dan investasi.

AXA Mandiri siap membantu masyarakat dalam menyiapkan kehidupan yang lebih baik dengan memperkenalkan salah satu solusi perlindungan, yaitu Solusi Perlindungan Penyakit Kritis yang memiliki manfaat :

  • 100% uang pertanggungan untuk stadium awal
  • Perlindungan jiwa hingga usia 100 tahun
  • Perlindungan terhadap 120 kondisi kritis dari stadium awal sampai dengan usia 85
  • 100% uang pertanggungan untuk stadium akhir
  • Hingga 250% uang pertanggungan untuk kondisi kritis
  • Loyalty bonus mulai tahun polis ke-7 sampai dengan akhir masa pertanggungan
  • Bebas biaya alokasi premi (bid offer) & biaya pengalihan dana investasi (switching)
  • Biaya akuisisi yang kompetitif hanya tahun pertama

Selain berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera solusi perlindungan penyakit kritis, AXA Mandiri juga telah meluncurkan beberapa solusi perlindungan lainnya, yaitu Solusi Perlindungan Jiwa dan Solusi Perlindungan Kesehatan.

Setelah menghadiri acara Talkshow Sehat ini saya mendapatkan dua ilmu baru yaitu :
1. Jaga kesehatan tubuh dengan cara menerapkan gaya hidup sehat.
2. Mempersiapkan biaya sakit melalui asuransi.
Gaya hidup seseorang juga dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari lho!
Seperti pekerjaan, makanan dan waktu istirahat. Jika beberapa faktor itu tidak diperhatikan dengan baik maka dampaknya kesehatan Anda bisa terganggu.

Ternyata penting banget nih memiliki asuransi kesehatan khususnya penyakit kritis. Saya juga masih ingat betapa mahalnya biaya pengobatan mama saya sebelum memakai asuransi. Biaya Dokter, kamar dan perawatannya saja sehari 10 juta rupiah. Karena dirasa cukup berat akhirnya mama dipindah ke RS yang bisa mengcover asuransi mama, setelah 5 hari di RS dengan biaya pribadi. Dari sini saya paham betul bahwa asuransi memang sangat penting. Setidaknya untuk melindungi diri kita dari apapun yang akan terjadi.

Peribahasa "Sedia Payung Sebelum Hujan",emang benar adanya. Sebelum sakit menyerang sebaiknya sudah mempersiapkan dana pengobatan melalui asuransi.
Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani. Dan selalu dalam lindungannya.....Amin




Komentar