Cegah DBD Dengan #Ayo3MplusVaksinDBD

 

Demam berdarah atau DBD sampai saat ini masih tinggi. Dua bulan terakhir ini saja saya jenguk 2 orang anggota keluarga di Rumah Sakit. Yang pertama kakak ipar yang usianya sudah terbilang matang, dan yang kedua cucu kakak saya yang masih balita. Dan tragisnya, cucu kakak saya ini pun harus di oper sana sini, akibat ketersediaan ruangan full semua. Alhasil karena kondisi balita sudah lemas, akhirnya orang tuanya mengambil inisiatif ambil ruangan VIP demi sang anak mendapatkan pertolongan medis.



Seperti yang kita ketahui bahwa Demam Berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.

Gejala Demam Berdarah

Sayangnya banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala DBD. Ketika gejala benar-benar terjadi, ini sering dikira sebagai penyakit lain, seperti flu. Biasanya gejala DBD akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah mendapat gigitan nyamuk. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius. 

Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain: 

  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot, tulang atau sendi.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit di belakang mata
  • Kelenjar bengkak.
  • Ruam.

Jadi jika kita mengalami tanda-tanda seperti diatas, alangkah lebih baiknya kalau kita langsung periksakan ke klinik atau rumah sakit terdekat, agar mendapatkan penanganan medis.

Waspadai Demam Berdarah Dengan 3M Plus

Setiap tahun, kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia cenderung meningkat pada pertengahan musim penghujan sekitar bulan Januari, dan cenderung turun pada bulan Februari hingga ke penghujung tahun. Dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan. Oleh karenanya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan. Program PSN, yaitu:

  1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
  2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
  3. Memanfaatkan kembali, atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
  4. Vaksin DBD #Ayo3MplusVaksinDBD merupakan kepanjangan dari 3M Plus (program pemerintah). Vaksin DBD tidak gratis, Vaksin DBD yang saat ini tersedia di Indonesia dapat diberikan kepada kelompok usia 6-45 tahun. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan perlindungan yang menyeluruh dari DBD melalui vaksinasi, dan cari tahu informasi sebanyak-banyaknya agar kita dan orang-orang terkasih dapat terlindungi dari bahaya DBD yang mengancam jiwa.

Talkshow Dan Buka Puasa Bersama #Ayo3MplusVaksinDBD

Kamis 21 Maret 2024 saya mengikuti acara Talkshow dan buka puasa bersama PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Raffles Hotel Jakarta. Dalam acara tersebut juga turut mengumumkan pencapaian penghargaan perunggu dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta. Penghargaan ini mengakui program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya  pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.


Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan, Kami sangat bangga untuk menerima penghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini, sebagai pengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia. 


Dalam kesempatan yang sama, dr Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk.

Dr. Imran  juga menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue. Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Di Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kabupaten Nagekeo. 

Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD. 

Untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerjasama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan. Termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi. 

Talkshow #Ayo3MplusVaksinDBD.


Dalam acara talkshow hadir narasumber Alvin Saputra, seorang dokter dan juga konten kreator edukasi yang peduli akan kesehatan masyarakat, membagikan tips sederhana untuk membantu menghindari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disampaikan saat sesi Talkshow #Ayo3MplusVaksinDBD.

Lakukan 3M, Salah satu langkah utama yang disarankan oleh Dokter Alvin adalah dengan menerapkan prinsip 3 M: Menguras, Menutup, dan Mengubur. Ini adalah langkah-langkah penting untuk menghilangkan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan pembawa virus penyebab DBD. 

Tambahkan kelambu tidur Selain itu, Dokter Alvin juga menyarankan untuk menggunakan kelambu tidur saat tidur di malam hari. Penggunaan kelambu dapat membentuk penghalang fisik yang efektif untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam ruangan dan menggigit Anda saat tidur.

Pakai obat nyamuk Penggunaan obat nyamuk dan lotion anti nyamuk juga merupakan langkah yang dianjurkan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Pilihlah obat nyamuk yang mengandung bahan aktif efektif dalam mengusir nyamuk, dan gunakan lotion anti nyamuk pada tubuh, terutama pada bagian-bagian yang rentan terhadap gigitan nyamuk.

Vaksin, Terakhir, vaksinasi juga merupakan langkah yang sangat penting dalam melawan DBD. Dengan menjalani vaksinasi sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh tenaga medis, Anda dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda terhadap virus penyebab DBD

Pemaparan Talkshow kedua, diisi oleh Dokter Ngabila Salama, mkm. Beliau mengungkapkan,pentingnya memberikan edukasi digital kepada masyarakat sebagai salah satu langkah untuk mencapai Zero Dengue. Menurutnya, edukasi digital dapat dilakukan oleh para konten kreator edukasi melalui platform-platform online yang populer saat ini. Melalui konten-konten digital yang informatif dan mudah diakses, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami tentang pentingnya langkah-langkah pencegahan DBD, seperti #Ayo3MplusVaksinDBD. Namun, jangan gunakan platform digital untuk menyebarkan hoax yang merugikan

Dokter Ngabila juga menyampaikan bahwa ada cara konvensional yang dahulu sering dilakukan oleh masyarakat dalam memberitakan pentingnya melakukan 3M untuk mencegah DBD. Salah satu contohnya adalah penggunaan speaker masjid. Melalui pengumuman yang disampaikan melalui speaker masjid, informasi mengenai langkah-langkah pencegahan DBD dapat tersebar dengan lebih luas di masyarakat, terutama di lingkungan yang memiliki kegiatan keagamaan yang aktif.

Komitmen Takeda Terhadap Vaksin

Vaksin mencegah 3,5 hingga 5 juta kematian setiap tahun dan telah mengubah kesehatan masyarakat global. Selama lebih 70 tahun, Takeda telah memasok vaksin untuk melindungi kesehatan orang-orang di Jepang. Saat ini fokus unit vaksin global Takeda menerapkan inovasi untuk mengatasi beberapa penyakit menular paling menantang di dunia.  

Takeda menerapkan inovasi untuk mengatasi beberapa penyakit menular paling menantang di dunia, seperti Dengue, Covid-19, flu pandemi, dan Zika. Tim Takeda membawa rekam jejak yang luar biasa dan pengetahuan yang kaya dalam pengembangan dan pembuatan vaksin untuk memajukan jalur Pipeline vaksin guna memenuhi beberapa kebutuhan kesehatan masyarakat yang paling mendesak di dunia.

Dan akhirnya acara Talkshow ditutup dengan buka puasa bersama. Semoga dengan adanya edukasi semacam ini, masyarakat lebih aware lagi terhadap penyakit DBD, dan mau mencari tahu lebih banyak lagi seputar penyakit dan perlindungannya yang menyeluruh. 








Komentar