Kental Manis Tidak Cocok Diberikan Untuk Bayi Dan Anak-anak

 Assalamualaikum Wr. Wb

Semua orang tua pasti memiliki keinginan yang sama untuk buah hatinya,  yaitu memiliki buah hati atau anak yang tumbuh sehat dan cerdas. Anak yang sehat dan cerdas harus didukung oleh asupan nutrisi dan asupan makanannya. Apalagi ketika anak dalam masa golden age. 

Yess masa Golden age adalah periode di mana otak dan fisik anak tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Masa emas anak terjadi ketika anak berumur 0-5 tahun.

Nah...sebagai orang tua harus tahu bagaimana memanfaatkan momen ini karena pada masa ini anak sedang kritis-kritisnya. Ini adalah waktu di mana berbagai pondasi perkembangan dan pertumbuhan terbentuk, terutama kecerdasan. Di masa balita, anak memperoleh banyak pengalaman baru tentang apapun. Pengalaman ini akan tertanam kuat pada alam bawah sadarnya yang akan diingat sampai dewasa.

Sebagai orang tua harus paham bagaimana cara memperlakukan anak agar tumbuh kembangnya di masa golden age ini berjalan optimal. Termasuk dalam pemberian susu pada anak. Sayangnya masih banyak orang tua yang belum paham mana susu yang aman, dan mana yang tidak boleh diberikan kepada bayi. Masih banyak orang tua yang memberikan kental manis pada anak-anaknya. Padahal kental manis bukan susu akan tetapi hanya sebagai topping atau penambah rasa.

Ini banyak sekali terjadi baik di Ibukota Jakarta maupun di daerah lainnya. Hasil penelitian Yayasan Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama PP Aisyiyah dan PP Muslimat NU di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa  Timur, NTT, dan Maluku, persepsi masyarakat tentang Kental Manis sangat mengejutkan. Total responden adalah 2.068 ibu yang memiliki anak usia 0 - 59 bulan atau 5 tahun.

Dari penelitian ditemukan 28,96% dari total responden mengatakan kental manis adalah susu pertumbuhan, dan sebanyak 16,97% ibu memberikan kental manis untuk anak setiap hari. Dari hasil penelitian juga ditemukan sumber kesalahan persepsi ibu, dimana sebanyak 48% ibu mengakui mengetahui  kental manis sebagai minuman untuk anak  adalah dari media, baik TV, majalah/ koran dan juga sosial media dan 16,5% mengatakan informasi tersebut didapat dari tenaga kesehatan. 

Temuan menarik lainnya adalah, kategori usia yang paling banyak mengkonsumsi kental manis adalah usia 3  4 tahun sebanyak 26,1%, menyusul anak usia 2  3 tahun sebanyak 23,9%. Sementara konsumsi kental manis oleh anak usia 1  2 tahun sebanyak 9,5%, usia 4-5 tahun sebanyak 15,8% dan 6,9% anak usia 5 tahun mengkonsumsi kental manis sebagai minuman sehari-hari. 

Padahal sudah banyak anak yang mengkonsumsi kental manis banyak yang mengalami gizi buruk. Tidak hanya mengalami gizi buruk saja, sebagian anak yang mengkonsumsi kental manis mengalami gizi lebih atau obesitas. Karena kandungan dalam kental manis juga sangat banyak mengandung gula, yang sangat berbahaya buat anak-anak. 

Oleh sebab itulah YAICI dan yang lainnya ingin memberikan edukasi juga informasi yang jelas tentang bahaya kental manis jika diberikan pada bayi dan anak-anak setiap hari dan secara terus menerus. Karena SKM bukan susu formula untuk bayi dan anak-anak tetapi Topping pada makanan. Perlu keterlibatan berbagai pihak agar informasi tentang kental manis tidak salah persepsi lagi. 

Sebagai seorang ibu juga wajib memperhatikan asupan yang sesuai dengan yang dibutuhkan bayi dan anak-anaknya. Karena periode kehidupan anak 1000 hari pertama kehidupan akan menentukan tumbuh kembang anak. Terutama perkembangan otaknya. Dan orang tua harus memberikan susu pertumbuhan yang aman pada anak-anaknya. Agar anak-anak Indonesia menjadi anak yang sehat dan cerdas nantinya. 

Komentar