Biasakan Yang Baru Selama Pandemi Dengan #3MPlus

 

Kita mengalami pandemi sudah lebih dari 5 bulan, dan sampai saat ini pandemi masih tetap berlanjut. Ekonomi semakin terpuruk, banyak masyarakat yang merasakan dampak pandemi Corona ini. Mereka harus kehilangan pekerjaannya, dan hanya bisa meratapi kesedihannya.

Karena ekonomi yang sudah menurun, akhirnya pemerintah  menetapkan New Normal. Yang artinya kegiatan bekerja diberlakukan kembali dengan protokol kesehatan. Tetapi sejak New Normal diberlakukan, angka positif Corona semakin meningkat. Ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum disiplin menjalankan protokol kesehatan. Padahal protokol Kesehatan bukan buat orang lain, tapi keselamatan dirinya sendiri, keluarga dan juga lingkungannya. 

Rabu, 12 Agustus 2020 saya mengikuti online talkshow dengan tema #3MPlus Perilaku Kunci Aman Produktif di Masa Pandemi. Acara ini diselenggarakan oleh USAID IUWASH PLUS dan Kementerian Kesehatan.  Online Talkshow tersebut dihadiri oleh beberapa pembicara yang sangat luar biasa.

Epidemiologi dati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Bapak Pandu Riono menjelaskan bahwa jumlah tes per 1 juta penduduk di Indonesia masih sangat rendah. Pada minggu ke-27 hanya 294 tes yang dilakukan per 1 juta penduduk atau 29,4 persen dari target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Bapak Pandu PSBB akan sulit jika kembali diberlakukan di Indonesia. Karena Aktivitas perekonomian sudah berjalan. Karena itu, upaya paling efektif untuk menekan laju penularan Covid-19 melalui proteksi perilaku pencegahan dari masyarakat.

Masyarakat harus sadar dan disiplin bahwa kita harus beradaptasi dengan kebiasaan baru berdampingan dengan Covid-19. Karena kondisi dimana masyarakat harus beraktivitas demi memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu bekerja, bersosialisasi dan aktualisasi diri sendiri. Oleh sebab itulah perlu adanya peraturan baru, gaya hidup baru serta kebiasaan baru yang dapat menjadikan masyarakat sehat bugar produktif dengan menerapkan protokol Kesehatan.

Dengan disiplin risiko penularan bisa ditekan sampai 2 persen. Sementara, jika tidak ada perilaku pencegahan, risiko penularan Covid-19 bisa mencapai lebih dari 30 persen. 

Kebiasaan baru yang harus diterapkan kapan saja dan dimana saja yaitu :

1. Memakai masker

2. Jaga jarak dan hindari kerumunan

3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Dan yang tak kalah pentingnya harus juga menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, olahraga, kelola stress dan konsumsi gizi seimbang, dan mengelola penyakit penyerta.

Untuk mendukung peningkatan kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan Covid-19, pemerintah juga wajib menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang mendukung. Percuma jika pemerintah meminta masyarakat mencuci tangan tetapi tidak ada akses air bersih dan sabun di lingkungan tempat tinggalnya.

Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali menjelaskan pemerintah berkomitmen menyediakan akses air minum dan sanitasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat, perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, diharapkan makin baik dijalankan. Hal ini sekaligus untuk mencegah penularan berbagai penyakit, termasuk Covid-19. 

Angka kepatuhan warga menjalankan protokol kesehatan masih rendah. Berbagai kebijakan dan protokol kesehatan sudah diterbitkan pemerintah. Bahkan, ada protokol spesifik di tempat umum, seperti perkantoran dan moda transportasi. Diharapkan edukasi dan promosi kesehatan yang dilakukan secara terus-menerus bisa meningkatkan pentrasi masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19.

Kementerian kesehatan terus melakukan kegiatan dalam rangka promosi dan pencegahan Covid-19. Kegiatan promosi dan pencegahan Covid-19 ini dalam bentuk penyebaran informasi yaitu melalui poster digital untuk masyarakat yang dapat diakses cepat langsung ke website Kementerian Kesehatan. Selain itu Kementerian Kesehatan juga memposting poster tersebut ke sosial media. Dan juga melalui iklan layanan masyarakat berupa tayangan video yang ditayangkan pada televisi.

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) 

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk mengajar perubahan perilaku hygienis dan saniter dengan tujuan menurunkan kejadian penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat memiliki 5 pilar, dimana pilar 4 (Pengelolaan Sampah Rumah Tangga) dan pilar 5 (Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga) merupakan implementasi untuk mewujudkan Indonesia Bersih.

Dalam Pilar 4 STBM masyarakat diharapkan melakukan pengelolaan sampah dilingkungan rumah tangganya. Pengelolaan sampah yang baik dan mampu melakukan daur ulang sampah atau konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dengan pengelolaan sampah yang baik maka masyarakat akan terjamin kualitas kesehatan lingkungan dan menurunnya resiko dampak terhadap kesehatan.

Dalam pilar ke 5 STBM masyarakat diharuskan dapat mengelola limbah cair rumah tangganya dengan baik. Sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya dan sumber air yang akhirnya akan berdampak pada kesehatan.

GAYA HIDUP SEHAT YANG HARUS DITERAPKAN SAAT PAMDEMI 

Saat kita dirumahpun harus tetap membiasakan menerapkan gaya hidup sehat, sebab  itulah hal terpenting yang harus kita lakukan saat pandemi ini. Menerapkan gaya hidup sehat akan menjaga diri kita dari virus Covid-19, menerapkan hidup sehat selama dirumah dengan cara :

  • Menjaga kebersihan, Menjaga kebersihan adalah salah satu hal yang wajib dilakukan di tengah pandemi seperti sekarang ini. Di saat seperti ini, menerapkan hidup bersih bisa menghindarkan kita dari infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit, termasuk virus corona. Cara paling sederhana untuk menjaga kebersihan di tengah pandemi adalah mencuci tangan dengan teratur dan menyemprot barang-barang yang sering disentuh menggunakan desinfektan.
  • Mengkonsumsi makanan sehat, Mengonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan satu di antara pola hidup sehat, sangat penting dilakukan ketika masa pandemi virus corona saat ini. Karena buah dan sayur juga merupakan sumber serat, vitamin dan mineral, serta senyawa penting lain yang dibutuhkan tubuh. Dengan sering mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan tubuh kita juga akan lebih sehat dan juga dapat menambah daya tahan tubuh terhadap bakteri atau virus seperti covid-19 ini.
  • Berolahraga, Agar tubuh dan pikiran tetap sehat selama dirumah, selain berjemur kita  harus tetap meluangkan waktu untuk berolahraga. Tidak perlu olahraga berat, olahraga ringan seperti lari-lari kecil di sekitar rumah sudah cukup untuk membuat badan tetap bergerak. Selain itu, lakukan aktivitas fisik di rumah seperti membersihkan rumah juga efektif sebagai pengganti olahraga di luar rumah.
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh, Konsumsi minimal 2 liter air atau setara 8 gelas setiap harinya. Air memilii banyak manfaat, seperti menyalurkan kadar oksigen ke seluruh sel tubuh, sehingga sistem peredaran darah tetap lancar. Selain itu, air data membersihkan racun berbahaya dari tubuh dan menjaga fungsi ginjal.

Semoga dengan kita menjalani protokol kesehatan setiap hari dan dimana saja, Virus COVID-19 akan segera berakhir dan kita bisa hidup normal seperti sebelum Covid-19 hadir.


Komentar