Penyakit Ginjal Adalah Penyebab Kematian Terbanyak Di Dunia


Kesehatan tubuh kita sangat penting dan berharga. Oleh sebab itulah kita wajib menyayangi tubuh kita, agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Terutama Penyakit Tidak Menular. Karena penyakit tidak menular inilah yang memiliki angka kematian tertinggi.

Salah satunya penyakit ginjal. Menurut data Institut for Health Metric and Evaluation (IHME), Global Burden Disease 2017 Penyakit Tidak Menular merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia. Dari total kematian 53,3 juta, Penyakit ginjal menempati urutan ke-12 setelah Tuberculosis (TBC) sebesar 1,19 juta. Sedangkan insiden penyakit ginjal kronis terus meningkat dari tahun ke tahun.

Nah... bertepatan dengan Hari Ginjal Sedunia 2020 Kementerian Kesehatan RI mengadakan Temu Blogger di Ruang Germas Kemenkes RI, Jakarta. Tema dari acara ini adalah "Kidney Health for Everyone Everywhere : from Prevention to Detection on Equitable Acces to Care", dan tema nasional "Ginjal Sehat Untuk Semua".
Penyakit Ginjal adalah kelainan yang mengenai organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor, misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, pernah metabolik atau degeneratif, dan lain-lain. Penyakit ginjal kronis biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun.

Penyakit ginjal kronis tidak ditemukan gejala yang signifikan sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui. Tanda dan gejala yang timbul karena penyakit ginjal sangat umum dan dapat ditemukan pada penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urine, mual dan muntah serta bengkak, terutama pada bagian kaki dan pergelangan kaki.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Cut Putri Arianie dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day menjelaskan bahwa orang yang memiliki faktor risiko penyakit ginjal untuk melakukan deteksi dini secara rutin setiap bulan. Deteksi dini bertujuan untuk mencegah penyakit ginjal kronis, gagal ginjal, dan mengurangi tingkat keparahan penyakit ginjal. Untuk deteksi dini, kalau memiliki faktor risiko seperti ada riwayat keluarga, memiliki hipertensi, disarankan sebulan sekali melakukan pengukuran terhadap faktor risiko.

Faktor risiko penyakit ginjal meliputi riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, kelahiran prematur, gula darah tinggi atau menderita diabetes tipe 2, hipertensi, obesitas, konsumsi obat bersifat toksik, penggunaan NAPZA, merokok, pola makan tidak sehat, dan kurang aktivitas fisik. Orang yang memiliki faktor risiko ini lah yang disarankan untuk melakukan deteksi dini setiap bulan.

Deteksi dini penyakit ginjal yang dilakukan adalah dengan rutin mengecek tekanan darah dan gula darah pada tanggal ulang tahun. Kedua kondisi ini merupakan penyebab terbanyak penyakit ginjal kronis. Semakin tinggi tekanan darah dan kadar gula dalam darah, maka ginjal akan semakin rusak karena bekerja terlalu keras. Selain itu, pengecekan berat badan dan lingkar pinggang juga dapat dilakukan untuk melihat risiko obesitas. Semakin berat badan seseorang, semakin dia berisiko terhadap penyakit ginjal.
Deteksi dini dilakukan dengan mengecek tensi, gula darah, berat badan setiap bulan. Deteksi dini ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan membeli alat pengukur tekanan darah, kadar gula darah, meteran untuk mengukur lingkar pinggang, atau timbangan untuk mengukur berat badan.

Penyakit ginjal merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Data global menunjukkan, satu dari tiga orang memiliki risiko mengalami penyakit ginjal kronis.
Upaya yang telah dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Penyakit Ginjal kronis diantaranya :
  • Meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian Penyakit Ginjal dengan perilaku "CERDIK" yaitu : Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres. 
  • Meningkatkan pencegahan dan pengendalian Penyakit Ginjal Kronis berbasis masyarakat dengan "Self Awareness", melalui pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan gula darah secara rutin atau minimal 1 kali dalam setahun di Posbindu PTM.
  • Penguatan layanan kesehatan khususnya Penyakit Ginjal Kronis, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti : meningkatkan akses ke fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan.
Selain itu kita juga bisa melakukan pencegahan penyakit ginjal dengan menerapkan pola hidup sehat.

Pola hidup sehat untuk mencegah Penyakit Ginjal dapat dilakukan dengan :
  1. Aktivitas fisik teratur
  2. Makan makanan sehat (hindari konsumsi gula, garam dan lemak berlebihan)
  3. Kontrol tekanan darah dan gula darah
  4. Monitor berat badan dan mempertahankan berat badan normal serta mencegah obesitas.
  5. Minum air putih minimal 2 liter perhari.
  6. Tidak konsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan dan 
  7. Tidak merokok.
Apabila kita menemukan tanda-tanda dan gejala Penyakit Ginjal, maka hal yang harus dilakukan adalah kontrol gula darah pada penderita diabetes, kontrol tekanan darah pada penderita hipertensi dan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjal. Segeralah periksa ke klinik atau Rumah Sakit.

Marilah kita sama-sama menjaga kesehatan tubuh kita masing-masing. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaganya. Pola hidup sehat adalah salah satu bentuk kita menyayangi tubuh kita.

Komentar