Cegah Hipertensi Dengan Pola Hidup Sehat


Assalamualaikum, jangan lupa jaga kesehatan kita, agar hidup terhindar dari berbagai penyakit. Kalau tubuh kita sudah terkena penyakit, apapun menjadi tidak enak. Penyakit berbahaya ataupun tidak berbahaya wajib kita perhatikan dan mendapatkan pertolongan  medis. Jangan anggap enteng suatu penyakit.

Apalagi penyakit yang berbahaya dan memerlukan penanganan khusus, seperti Hipertensi. Karena Hipertensi sangat berbahaya bagi tubuh kita, dan harus mendapatkan perawatan dan obat secara rutin.

Jum'at 17 Mei 2019 saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara di Kementerian Kesehatan RI Jakarta, dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia. Tahun ini mengangkat tema "Know Your Number" kendalikan tekanan darahmu dengan CERDIK. Hal ini diharapkan agar masyarakat dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi.
Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia, Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat. Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi  dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.
Acara ini dihadiri oleh narasumber yaitu : Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Cut Putri Arianie, MHKes_, Perhimpunan Hipertensi Indonesia dr. Tunggul Situmorang, Sp.PD-KGH,FINASIM, Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia dr. Lusiani, SpPD,K-KV,FINASIM.

Apa sih hipertensi ?

Hipertensi adalah kondisi di mana kekuatan aliran dari darah terhadap dinding arteri cukup tinggi. Hampir sepertiga dari orang-orang yang memiliki penyakit hipertensi tidak menyadari penyakit ini dalam tubuhnya.

Fakta dan Angka Hipertensi

Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tahun 2011, satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, dua pertiga diantaranya berada di Negara berkembang yang berpenghasilan rendah sedang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat tajam diprediksi pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 25,8%. Prevalensi hipertensi tertinggi di provinsi Bangka Belitung (30,9%), dan terendah di provinsi yang mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasional.

Faktor Risiko Hipertensi

Penyebab hipertensi dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :

  1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang melekat pada penderita hipertensi dan tidak dapat diubah, antara lain : umur, jenis kelamin dan genetik.
  2. Faktor risiko yang dapat diubah. Faktor risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi antara lain merokok, diet rendah serat, konsumsi garam berlebih, kurang aktifitas fisik, berat badan berlebih atau kegemukan, konsumsi alkohol, dislipidemia dan stress.

Pengendalian Hipertensi

Semua penyakit pasti ada obat dan dapat dicegah. Tergantung si penderita mau semangat sembuh atau pasrah saja. Karena pada dasarnya penyakit apapun harus kita lawan dan kita obati.
Gaya hidup tidak sehat dapat mempengaruhi beberapa penyakit. Oleh sebab itulah kita harus mengubah gaya hidup kita dengan gaya hidup sehat. Terutama penyakit hipertensi, benar-benar melakukan gaya hidup sehat.

Pola Hidup Sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan mengontrol hipertensi adalah :

  1. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak (Dietary Approaches To Stop Hypertension).
  2. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
  3. Gaya hidup aktif atau olahraga teratur.
  4. Stop merokok
  5. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).
Untuk tahu kita mengidap penyakit hipertensi dengan cara memeriksakan tekanan darah kita secara rutin dan teratur. Untuk orang dewasa minimal memeriksakan darah setiap lima tahun sekali.

Tanda dan Gejala Hipertensi

  • Sakit kepala.
  • Lemas.
  • Masalah dalam penglihatan.
  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Aritmia.
  • Adanya darah dalam urine.
Seiring bertambahnya usia, kemungkinan menderita hipertensi akan meningkat.
Risiko hipertensi dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang baik dan merubah gaya hidup menjadi gaya hidup yang lebih sehat.

Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala seperti diatas, agar mendapatkan  penanganan dan pengobatan dengan cepat. Penanganan dapat meminimalkan dampak, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Untuk melakukan pemeriksaan, bisa langsung ke klinik kesehatan ataupun Rumah Sakit.

Semoga kita semua dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
Sehat adalah dambaan semua orang.

Komentar