Kampanye Indonesia Merdeka Diare Pada Anak-anak


Sebagai seorang ibu dari dua orang anak, dari dulu hingga sekarang saya selalu memperhatikan kesehatan buah hati saya. Dikeluarga ibu lah yang paling cemas bila sang buah hati mengalami sakit apapun itu. Demam, flu, batuk dan juga diare, inilah penyakit yang sering sekali menyerang anak-anak. Tapi ketika anak kita sakit, sebisa mungkin tidak panik, agar kita bisa mendapatkan solusi pengobatan yang tepat dan anak pun akan terselamatkan.

Selasa 22 Agustus Nutricia Sarihusada menggelar acara yang sangat inspiratif. Tema yang diangkat dalam acara ini adalah Kampanye Edukasi #IndonesiaMerdekaDiare.

Kenapa yang diangkat masalah diare ?

Karena diare adalah salah satu penyakit yang umum di derita oleh anak, sehingga sering kali Ibu menganggap permasalahan diare pada anak dapat diatasi sendiri.  Berdasarkan data dari Riskesdas 2013, 1 dari 7 anak Indonesia pernah mengalami diare dengan frekuensi 2-6 kali dalam setahun. Melihat angka kejadian ini, ibu perlu mengetahui penanganan diare dengan tepat, karena bila diare berkelanjutan akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak antara lain berat badan anak.

Diare ini adalah penyakit yang sangat serius. Apabila tidak segera ditangani maka akan bertambah parah dan berat badan menurun drastis. Badan menjadi lemas dan tidak bertenaga. Oleh sebab itu
Nutricia Sarihusada melalui kampanye Indonesia Merdeka DIare adalah langkah nyata komitmen perusahaan terhadap  nutrisi untuk bangsa agar  anak Indonesia dapat menjadi anak generasi maju.

Nabila Chairunissa, Brand Manager Digestive Care Sari Husada, berharap dengan diadakannya kampanye edukasi ini akan membuat banyak ibu yang semakin mengerti dalam melakukan penanganan yang tepat diare pada anak-anak nya.

Penyebab diare yang paling umum adalah infeksi pada usus yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit. Namun, penyebab terbanyak diare pada anak adalah Rotavirus, dan penelitian menemukan bahwa sebagian (30%) anak Indonesia yang mengalami diare karena Rotavirus juga mengalami intoleransi laktosa. Penelitian di negara lain bahkan mendapatkan angka kejadian intoleransi laktosa yang lebih tinggi, yakni sekitar 67% pada diare karena Rotavirus dan 49% pada diare non-Rotavirus.2 Pada saat diare terutama oleh Rotavirus, terjadi kerusakan jonjot usus, sehingga produksi beberapa enzim di jonjot usus yang berguna untuk proses pencernaan nutrisi, di antaranya enzim laktase, akan berkurang. Enzim laktase berguna untuk mencerna gula alami (laktosa) yang terdapat pada susu. Laktosa yang tidak tercerna akhirnya tidak dapat diserap sehingga menyebabkan diare semakin berat, kembung, dan tinja yang berbau asam.  Kondisi ini disebut sebagai intoleransi laktosa.

Nah....ngeri ya, kalau anak kita terkena diare. Oleh sebab itu pastikan anak kita mendapat makanan yang bersih, lingkungan yang bersih agar terhindar dari diare.


Sebagai seorang ibu hal yang perlu diperhatikan saat anak kita mengalami diare adalah tetap berikan asupan makanan dan minuman yang bergizi. Hal ini agar anak tidak mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi. Apabila sang anak mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi, maka tubuhnya akan semakin lemas dan tidak bertenaga. Besar kemungkinan penyakitnya akan bertambah parah dan menimbulkan penyakit lainnya.

Berikut ini beberapa hal yang harus ibu lakukan untuk mengatasi diare pada anak, yaitu :

  1. Untuk anak yang masih mendapatkan ASI, teruskan pemberian ASI nya, karena ASI adalah sumber makanan anak yang terbaik.
  2. MencegahDehidrasi dengan memberikan minuman pada anak, yaitu larutan oralit.
  3. Konsultasikanketenaga medis.
  4. Jagakebersihan tubuh dan lingkungan anak.
  5. BerikanNutrisi bebas Laktosa, diberikan atas rekomendasi dokter.


DR. Dr. Ariani Dewi Widodo Sp.A(K) menjelaskan biasanya anak yang sedang diare akan sulit makan dan minum. Keinginan anak yang tidak mau makan dan minum janganlah dibiarkan. Ibu harus berusaha memberikan asupan bernutrisi yang mudah diterima oleh anak. Pertolongan pertama nya berikanlah ASI dan juga cairan rehidrasi oral ( oralit ) adalah yang utama selain tambahan zinc.
Selain itu, asupan nutrisi yang baik dapat mempercepat pemulihan fungsi usus normal, termasuk kemampuan untuk mencerna dan menyerap makanan yang masuk, serta memberikan energi untuk mempercepat proses pemulihan.

Kepekaan orang tua terhadap keadaan anak saat diare sangat penting, karena saat diare, berat badan anak akan berkurang. Oleh karena itu diperlukan asupan nutrisi yang baik saat dan setelah diare, sehingga anak dapat mengejar pertumbuhan fisiknya.

Diharapkan dengan informasi ini semua orang tua akan mengerti dan tidak panik bila anak mengalami diare. Semoga informasi ini dapat dijadikan pelajaran dan acuan bila anak mengalami diare. Hal terpenting bila anak sakit adalah memberikan penanganan yang tepat untuk anak-anaknya.
Agar anak kita menjadi anak generasi maju yang merdeka dari diare.

Karena anak adalah buah hati kita yang tidak ternilai harganya.
Anak adalah harta yang sangat berharga.


Kamis 24 Agustus 2017
tinapurbo@gmail.com

Komentar