Cara Saya Mengatasi Energi Negatif Dari Lingkungan


Hidup nyaman apabila lingkungan juga nyaman. Tapi kita tidak bisa melihat langsung kalau kita belum tinggal di lingkungan tersebut.

Pada saat saya akan membeli rumah, saya selalu bertanya kepada beberapa tetangga disana tentang lingkungan nya.
Bagaimana lingkungan disini Bu...dan kebanyakan mereka memberikan jawaban bahwa lingkungan disini aman dan nyaman ( menurutnya ) tapi bukan berarti aman dan nyaman menurut kita ya....

Karena beberapa kali saya membeli rumah, saya merasakan lingkungan nya kurang nyaman.
Pasti ya...karena dalam lingkungan terdapat berbagai macam karakter manusia yang berbeda - beda. Ada yang baik ada yang tidak, ada yang sederhana ada yang sok kaya, ada yang rendah hati ada yang gila hormat, pokoknya berbagai macam karakter ya....
Beberapa kali saya pindah rumah karena alasan lingkungan tadi. Karena kurang nyaman makanya saya dan suami memutuskan untuk menjual kembali rumah saya dan pindah ketempat yang lain.

Ada yang selalu merasa dirinya paling kaya. Bisa membeli ini dan itu, dan selalu pamer barang-barang yang baru dibelinya. Seolah-olah ingin semua orang  tahu kekayaannya, kalau dia kehidupan nya jauh lebih baik dari kita. Dan ingin dipandang berbeda. Merendahkan orang lain itu yang selalu membuat saya merasa tidak nyaman. Tapi semua itu tidak menjadikan saya bersaing dengannya. Karena kalau saya mengikuti gaya hidupnya, kita akan menjadi tidak tenang, emosi dan salah jalan. Lebih baik hidup yang sesuai dengan kemampuan kita dan penghasilan kita. Agar kita tidak menjadi salah jalan.

Itulah yang membuat saya menjual kembali rumah saya, dan pindah ketempat lain.

Tapi...ternyata itu bukan solusi yang tepat. Karena kemanapun kita pindah, tidak akan menemukan yang sesuai dengan keinginan kita. Pasti ada saja yang mempunyai sifat seperti itu didalam lingkungan. Jadi...lebih baik kita mencari solusi bagaimana mengatasi pengaruh negatif lingkungan yang tidak baik.

Tips mengatasi energi negatif di lingkungan mulai saya terapkan. Sebagai contoh saya mengurangi untuk tidak banyak ikut ngerumpi atau kumpul - kumpul diluar bersama ibu - ibu. Bukan berarti saya sombong, tapi menghindari diri dari percekcokan dan persaingan. Karena biasanya dari ngerumpi kita bisa jadi tidak suka pada seseorang, timbul percekcokan dan lain sebagainya.
Mulai lebih sabar, lebih ikhlas dan rendah hati. Sombong tidak akan menjadikan kita naik derajat nya. Yang ada malah kita jadi dilema. Lebih baik menjadi pribadi yang sabar dan mulai belajar masa bodo aja.

Saya mulai menyibukkan diri sendiri dengan menulis dan mengerjakan pekerjaan rumah. Mengurangi kumpul bersama tetangga kalau tidak ada kebutuhan yang mendesak misalnya arisan RT, arisan RW, pengajian dan menjenguk orang sakit. Selain itu lebih banyak didalam rumah kumpul bersama suami dan anak-anak. Bahkan saya pun lebih sering keluar rumah kalau ada undangan liputan menulis.

Dengan begitu saya lebih tenang dan senang. Tidak mendengar curhatan tetangga ini dan itu. Karena terus terang saya tidak bisa bersaing dengan lingkungan sekitar. Jadi intinya tutup mata, tutup telinga dan tutup mulut. Lebih fokus pada keluarga. Keluarga bahagia dan sejahtera itu yang menjadi tujuan hidup saya.

Itu cara saya melawan energi negatif dari lingkungan.
Kehidupan saya dan keluarga jauh lebih nyaman dan tenang.

Bagaimana dengan teman-teman mengatasi energi tidak baik dari lingkungan ?
Share yuk....


Minggu 16 Juli 2017
tinapurbo@gmail.com

Komentar

  1. Memang ya mbak, dari dulu sampai sekarang kegiatan ngerumpi lebih banyak efek negatifnya. Dari kita adem-adem aja sama seseorang sampai jadi benci sama orang itu ya karena dikompor-komporin temen rumpi lainnya.

    Saya setuju sama mbak yang memutuskan menyibukan diri untuk datang ke acara-acara liputan dan menulis. Lebih bermanfaat. Juga baik untuk pengembangan diri.

    Lanjutkan mbak! Salam kenal!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba...ngerumpi kita ga sadar ngomongin orang, begitu sehari kita ga ngerumpi gantian kita yg diomongin. Mendingan keluar rmh dtng ke event deh...cuci mata sekalian biar ga stress dan ngurangin dosa mba....

      Hapus
  2. Apalagi yang tinggal di lingkungan komplek ya Mba, ampooon deh dari subuh mulai dari tukang sayur sampe malam ngerumpies ga ada matinya. Dan aku hanya mendengar keramaian di balik jendela sambil onlen (ngumpulnya di depan rumaaah bo) haha

    Makanya aku lebih seneng keluar dr rumah sok sebok kerja lah, jalan2 lah, dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba....sy pun begitu, biarin orang bilang main hp trs,lah nyari duitnya di hp. Biarin orang lain bilang ngabisin duit suami makan di mall, restoran atau hotel,lah dia ga tau itu semua gratis. Pulang bw godiebag dibilang belanja trs hahaha...mulai EGP deh...yg penting happy

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya.
Saya sangat senang jika anda meninggalkan pesan pada postingan ini.
Terimakasih