Cegah Bahaya Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD)


Demam Berdarah Dengue (DBD) sangat berbahaya. Banyak masyarakat yg belum mengerti akan bahaya penyakit ini. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian bila terlambat mendapatkan pertolongan Dokter dan pelayanan kesehatan. Penyakit DBD ini memiliki tanda - tanda demam yang mirip dengan tipes. Terkadang masyarakat menganggap remeh masalah demam. Padahal penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini harus sesegera mungkin mendapatkan perawatan yang serius. Jadi jangan anggap remeh dengan demam apalagi demam yang tak kunjung sembuh.
Beruntung saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti liputan tentang bahaya penyakit DBD dan juga penanggulangannya. Kunci utama hanya menjaga kebersihan lingkungan dan utamakan kesehatan tubuh kita.

Hari ini 15 Juni 2016 bertempat di Jakarta saya menghadiri Peliputan ASEAN Dengue Day 2016.
ASEAN dengue Day ini dihadiri oleh para pakar kesehatan dari berbagai daerah di Indonesia, para undangan dari Negara lain dan juga para media.
Acara ASEAN Dengue Day dihadiri oleh Narasumber yang sangat luar biasa, diantaranya :
  • DR. Mohamad Subuh, MPPM Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
  • Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH, Walikota Tangerang Selatan.
  • Prof. DR. dr. Sri Rejeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ), menyampaikan pendekatan terbaru dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia pada Konferensi Pers memperingati Hari Dengue Se-ASEAN atau ASEAN Dengue Day (ADD) 2016. Tahun ini ADD mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat Sukses berkelanjutan untuk memerangi Dengue. Peringatan ADD di Indonesia dikemas dalam symposium bertema “Bergerak Bersama Cegah DBD Melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes Spp. Nyamuk ini paling cepat berkembang biak. Didunia ini telah menyebabkan hampir 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya. Menurut data World Health Organization (WHO), Asia Pasifik menanggung 75% dari beban dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010, Sementara Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara/wilayah endemis. Selain itu beban ekonomi yang ditimbulkan melebihi 300 juta dolar US pertahun atau lebih dari sepertiga angka dari keseluruhan di wilayah Asia Tenggara. Tercatat pada tahun 2015 penderita demam berdarah di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 129.179 orang, dimana 1.240 meninggal dunia.
Melihat kondisi yang mengkhawatirkan ini, Kementrian Kesehatan melalui Dinas-dinas kesehatan di seluruh Indonesia lebih gencar melakukan Gerakan “1 Rumah 1 Jumantik”. Gerakan ini merupakan  program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang mengajak seluruh masyarakat berperan aktif dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk, khususnya jentik nyamuk Aedes Spp.

DR.H. Mohamad Subuh, MPPM memaparkan tentang pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah dengan “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik” bertujuan menurunkan angka penderita dan angka kematian akibat DBD dengan meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat berbasis keluarga untuk melakukan pencegahan. Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sudah dilaksanakan sejak ADD tahun 2015 yang lalu di Indonesia. Program ini akan berjalan dengan baik jika adanya dukungan dan peran serta masyarakat Indonesia.

Dan setelah itu pemaparan dilanjutkan oleh Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH Sebagai Walikota Tangerang Selatan yang sudah berhasil menjadikan kota Tangerang Selatan sebagai kota percontohan yang nantinya akan terus dipantau dalam pencegahan DBD. 

Melalui kegiatan 1 Rumah 1 Jumantik kota Tangerang Selatan sudah dapat menerapkan kepada masyarakatnya. Dengan gerakan ini Ibu Walikota Tangerang Selatan ini mempunyai para Jumantik – Jumantik yang bekerja secara sukarela. Akan tetapi bila mereka dapat bekerja dengan baik dan memberikan hasil kerja yang memuaskan maka Ibu Airin akan memberikan Reward kepada para Jumantik ini. Kegiatan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ini tidak hanya diterapkan di rumah para warga saja dan juga tidak melibatkan para Ibu – ibu saja. Tapi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ini juga diberlakukan di lingkungan Sekolah dan juga melibatkan para siswa dan juga para remaja dalam menjaga kebersihan lingkungan. Keberhasilan kota Tangerang Selatan akan dapat menjadi contoh bagi kita semua untuk sama – sama melakukan kebersihan lingkungan kita. Keberhasilan Ibu Hj. Airin Rachmi Diany,SH, MH ini disambut baik oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dengan mempercayakan Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah percontohan.

Hadir sebagai Nara sumber lainnya yaitu Prof. DR. dr. Sri Rejeki Hadinegoro, Sp. A(K) menjelaskan penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes spp dan seringkali dijumpai pada daerah tropis. Gejala awal DBD pada umumnya yaitu demam tinggi, nyeri kepala, perdarahan pada kulit, mimisan, dan nyeri pada otot serta persendian. Pada anak seringkali disertai mual dan muntah, sehingga tidak nafsu makan. Apabila tidak ditindak lanjuti akan syok dan perdarahan saluran cerna sehingga menyebabkan kematian. Hal lain sebagai penyebab kematian karena pasien datang terlambat. Oleh karena itu jika anak demam sekitar 3 hari panasnya tidak turun-turun segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Selain mensosialisasikan kembali “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik”.

Pada acara ASEAN Dengue Day 2016 ini meluncurkan pula portal edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara umum terhadap dengue melalui website Dengue Buzz Barometer, yang merupakan kelanjutan dari kampanye Dengue Mission Buzz yang diluncurkan dalam rangka ASEAN Dengue Day di tahun 2015. Inisiatif ini diprakarsai oleh Asian Dengue Vaccine Advocacy (ADVA) dengan didukung oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Sanofi Group Indonesia.
Didalam website Dengue Buzz Barometer, masyarakat Indonesia berkesempatan untuk mendapatkan pengetahuan seputar dengue melalui cara yang lebih mudah dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan mengikuti kuis online, selain itu portal juga memberikan informasi tentang kegiatan yang diadakan di Negara – negara ASEAN terkait dengan peringatan Hari Dengue ASEAN.

Peran serta masyarakat dan khususnya para Ibu dalam mencegah penyakit Demam Berdarah :
Kesehatan adalah milik kita bersama, bukan hanya milik pemerintah saja. Oleh karena itu peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penanggulangan pemberantasan nyamuk demam berdarah ini. Mulai dari diri sendiri, rumah, keluarga dan lingkungan sekitar. Nyamuk Aedes sangat cepat perkembang biakannya. Oleh sebab itu para Ibu diminta dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan baik dirumah maupun dilingkungan sekitar. Nyamuk Aedes dapat berkembang biak ditempat-tempat lembab seperti di tempat tetesan dispenser yang ada dirumah-rumah, di batang-batang pohon yang terbuka akibat pemotongan batang pohon ataupun batang pohon patah, ditempat penampungan air kotor maupun bersih dan lain-lain. Untuk penanggulangan perkembang biakan nyamuk Aedes ini sangat lah mudah, asalkan peran masyarakat dan lingkungan sekitar ikut membantu. Pencegahan dapat dilakukan dengan 3M diantaranya :
  • Menguras : dengan cara menguras secara teratur dan rutin tempat-tempat penampungan air yang ada dirumah kita. Dan lebih baik lagi  menaburkan bubuk larvasida di penampungan air, agar jentik nyamuk tidak dapat berkembang biak dan mati.
  • Menutup : tutup tempat penampungan air agar tidak ada kotoran yang masuk dan jentik nyamuk demam berdarah.
  • Mengeringkan dan mendaur ulang : mengeringkan tempat-tempat yg terbuka yang akan mengakibatkan dapat menampung air. Ingat setetes air saja dapat mengakibatkan jentik nyamuk berkembang biak dengan cepat. Dan juga mendaur ulang barang bekas agar menjadi lebih bermanfaat.
Selain itu pencegahan lain dapat dilakukan dengan menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu ditempat tidur.


Dan juga menanam tanaman pengusir nyamuk. Ada beberapa jenis tanaman pengusir nyamuk. Dan yang utama harus menjaga lingkungan sekitar rumah bersih agar terhindar dari tempat berkembang biak nyamuk.
Dengan melakukan 3M dirumah dan lingkungan kita, kita sudah bisa mencegah penyakit Demam Berdarah untuk keluarga, masyarakat sekitar dan lingkungan.
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh virus dengue. Vektor utama dalam demam berdarah adalah nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit Demam Berdarah ini sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian. Ciri – ciri penyakit demam berdarah diantaranya :
-          Panas tinggi (390C) dengan gejala-gejala berikut :
-          Sakit kepala berat
-          Nyeri pada belakang mata
-          Nyeri otot dan sendi
-          Mual
-          Ruam-ruam
Gejala tersebut biasanya berada pada 2-7 hari setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Penanganan yang tepat untuk pasien Demam berdarah Dengue dengan memberikan cairan yang cukup dan penanganan demam yang tepat. Dan segera bawa penderita Demam ke Dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Ciptakan lingkungan sehat dan bersih agar kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
”Kalau bukan kita siapa lagi” Lingkungan sehat dari kita dan untuk kita.
Untuk keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi :

GOLIN Hanna Siregar
Dengue Buzz Barometer dapat diakses melalui www.denguemissionbuzz.org
#demamberdarahdengue #ASEANDengueDay

Tulisan ini adalah opini pribadi dan didukung oleh Sanofi Group Indonesia

Minggu 19 Juni 2016

Komentar