Edukasi Keuangan Dan Menyingkapi Bullying Pada Anak-anak


Dalam kehidupan kita harus pintar dalam mengelola keuangan. Apalagi untuk kita yang sudah berkeluarga, semua pengeluaran keuangan keluarga harus dicatat dan terealisasi dengan baik.

Sabtu, 09 September 2017 saya menghadiri acara yang di adakan oleh Sinarmas MSIG Life dengan tema Smart Mom, Protect Your Family Smile Edukasi Keuangan.
Selain membahas masalah keuangan acara ini juga diisi dengan menyingkapi Bullying pada anak.

Acara dimulai dengan sambutan dari Bp. Suwandi Sitorus tentang Asuransi Sinarmas MSIG Life yang sudah berdiri sejak 14 April 1985 yang bernama PT. Purnamala Internasional Indonesia. Pada tahun 1989 mengalami perubahan nama menjadi PT. Asuransi Jiwa Eka Life, yang kemudian pada tahun 2007 berubah lagi menjadi PT. Asuransi Jiwa Sinarmas. Pada tahun 2011 PT. Asuransi Jiwa Sinarmas menjadi perusahaan asuransi jiwa patungan sehingga nama perusahaan pun berubah menjadi PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG ( juga disebut Sinarmas MSIG Life – SMiLe ), yang sahamnya dimiliki oleh PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk dan Mitsui Sumitomo Insurance Company Limited – Jepang masing-masing sebanyak 50% saham.

Dalam pertumbuhannya Sinarmas MSIG Life (SMiLe) telah menunjukan perkembangan sangat signifikan, hal ini dapat dilihat dari premium income yang terus meningkat dari tahun ke tahun.  Dengan kinerja yang cermat dan hati-hati, rasio pencapaian sovabilitas akhir tahun 2013 dengan menggunakan metode Risk Based Capital (RBC) adalah 976%.

Perkembangan Sinarmas MSIG Life (SMiLe) didukung oleh koordinasi keuangan yang sangat baik, inovasi produk dan layanan nasabah serta kepemilikan jaringan bisnis yang luas diwujudkan dengan hadirnya 87 kantor pemasaran dan 23.945 aparat marketing yang tersebar di seluruh Indonesia. Sinarmas MSIG Life (SMiLe) siap menyediakan layanan terbaik untuk kebutuhan finansial maupun perusahaan Anda.

Setelah Bp. Suwandi Sitorus memberikan penjelasan mengenai Sinarmas MSIG Life, acara dilanjutkan dengan penjelasan tentang keuangan dari Bp. Aakar Abyasa Fidzuna selaku CEO/Founder of Jouska Financial, yang akan memberikan edukasi keuangan.


Menurut Bp. Aakar Abyasa Indeks literasi keuangan di Indonesia msh dalam angka literasi  sangat minim, yaitu diangka 30%.
 Sinarmas MSIG membantu pemerintah dalam memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat. Selama ini masyarakat luas perekonomian pengeluaran nya seimbang dengan pendapatan nya, atau bahkan bisa melebihi dari pendapatan nya. Padahal ini adalah salah satu hal yang salah. Ada baiknya kita jangan terjebak dalam middle income. Karena kita tidak pernah tahu sampai kapan kita akan sukses. Ketika pendapatan keuangan kita meningkat maka biaya pengeluaran kita juga meningkat. Hal inilah yang mengakibatkan keuangan kita menjadi tidak stabil.


Sebagai contoh ketika pendapatan kita masih minim kita masih mau untuk naik angkutan umum. Ketika pendapatan ada peningkatan sedikit mulai mencicil motor. Ketika pendapatan lumayan, kita mulai mencicil mobil sederhana. Pendapatan meningkat lagi, mencicil mobil yang bagus, begitu dan begitu terus menerus. Sehingga keuangan kita menjadi tidak stabil. Rencanakan keuangan kita bukan hanya dengan untuk kebutuhan lain, tapi mulailah dengan berinvestasi dan berasuransi. Ini akan membuat kita merasa tenang, aman dan nyaman.

Kita harus selalu pintar dalam mengatur keuangan kita maupun keuangan keluarga. Karena dengan begitu, keuangan kita akan terealisasi dengan baik. Tidak gali lobang tutup lobang, yang akan membuat hidup kita tidak tenang.

Setelah penjelasan dari Bp. Aakar Abyasa, acara dilanjutkan dengan penjelasan tentang bullying pada anak yang di jelaskan oleh Ibu Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi.
Ibu Vera Itabiliana Hadiwidjojo menjelaskan Akhir-akhir ini sering muncul masalah bullying yg sangat menghawatirkan sekali. Bullying menjadi salah satu yg sangat diperhatikan. Karena anak adalah penerus bangsa.

Apa itu Bullying ?

  • Menggunakan pengaruh atau kekuatan superior untuk mengintimidasi orang agar melakukan atau memberikan apa yang dia inginkan.
  • Perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan melibatkan kekuatan yang tidak seimbang, berulangkali atau berpotensi untuk berulang.


Jadi pengertian bullying adalah :

Bullying adalah Menyakiti seseorang dengan sengaja, dan kekuatan nya tidak seimbang. Artinya orang yang menyakiti seseorang lebih dari satu orang. Hal ini mengakibatkan seseorang teraniaya.
Bullying sendiri bermacam-macam, ada bullying fisik, verbal, relasional, cyber-bullying (ini yang lagi marak dan ini lebih kejam karena menggunakan gadget).


Hukuman kekerasan pada anak harusnya diperberat, agar anak menjadi jera dan kapok. Jika tidak diperberat hukumannya maka para pelaku bully akan semakin bertambah banyak. Bully itu efeknya sangat jelek.

Siapa saja bisa menjadi korban bullying. Maka dari itu kita sebagai orang tua harus selalu waspada dan memperhatikan perilaku dan pergaulan anak kita. Mengajarkan nilai-nilai kebersamaan yang akan membuat anak menjadi penyayang pada teman-teman nya. Pergaulan pun harus selalu diperhatikan. Kemungkinan akan selalu ada, jadi jangan pernah lengah sedikit pun pada anak-anak kita.

Apa yang menyebabkan anak menjadi korban bullying ?

Yang menjadi korban bullying adalah anak yang terlihat berbeda, itu yg berisiko anak untuk di bully. Yg dirasakan korban bully adalah rasa takut, takut disalahkan, takut diminta selesai kan sendiri, yakin tdk ada yg bs menolong, atau bahkan tidak sadar menjadi korban.

Jika anak saya menjadi korban :

  • Dengarkan anak.
  • Sadar emosi sendiri.
  • Fokus pada emosi nya bukan emosi anda.
  • Apresiasi dan tunjukkan anda paham akan perasaannya.
  • Hindari sikap meremehkan dan  menyalahkan anak.
  • Buat anak merasa masih dicintai dan dihargai dirumah.
  • Fokus bagaimana kita dan sekolah bekerja sama untuk menghentikan bullying.


Nah...marilah kita jaga anak-anak kita agar tidak menjadi korban ataupun pelaku bullying pada teman-teman nya. Komunikasi keluarga menjadi solusi agar anak merasa mendapat kan perhatian dan kasih sayang.

Jangan biarkan anak menjadi diam ataupun keras karena tidak mendapat perhatian dari keluarga.
Jangan biarkan anak merasa sendirian dan tidak ada yang bisa diajak bicara. Rangkul dan kasihi anak dengan cinta dan kasih sayang.

Semoga kedepannya tidak ada lagi kasus anak-anak yang di bullying ataupun yang membuktikan teman-teman nya.


Sabtu 23 September 2017
tinapurbo@gmail.com

Komentar

  1. Bagus ya nbaj, konsepnya juga mantep buat nasa depan. Thanks, salam kenal #DuniaFaisol

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya.
Saya sangat senang jika anda meninggalkan pesan pada postingan ini.
Terimakasih