Berikan Imunisasi Pada Anak, Imunisasi Sangat Di butuhkan Untuk Tumbuh Kembang Anak


Imunisasi sangat penting untuk tumbuh kembang anak kita. Imunisasi harus selayaknya diberikan pada anak kita sejak 0 - 11 bulan. Agar sang buah hati terhindar dari penyakit berat dan mematikan.

Hari ini Kamis 27 April 2017 bertempat di Parklane Hotel saya mengikuti acara kesehatan dengan tema "Imunisasi Bisa!! 


Sebelum acara dimulai kita semua diputarkan sebuah video yang sangat miris sekali. Seorang anak perempuan yang sangat cantik sedang kesakitan karena pertusis ( batuk Rejan ). Sampai keluar air liur yang sangat banyak dan akhirnya anak cantik itu meninggal dunia. Sebagai seorang ibu saya merasakan sekali bagaimana sang anak tadi menahan kesakitan nya ketika sedang batuk. Saya merasa sedih walaupun itu bukan anak saya, tapi sungguh naluri seorang ibu tetap tidak tega melihat anak kesakitan walaupun itu bukan anak kita. Ini semua diakibatkan sang anak tidak di imunisasi. Bagaimana jika hal tersebut terjadi pada anak kita. Pasti semua orang tua tidak akan mau melihat dan membiarkan anak kesayangannya kesakitan. Maka dari itu yuk berikan imunisasi pada anak - anak kita sebelum terlambat.

Taukah Anda, tentang Imunisasi?

Imunisasi merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling cost-effective ( murah ). Karena terbukti dapat mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan kematian.
Pada dasarnya Imunisasi itu sangat penting dan wajib diberikan pada anak. Karena anak mempunyai hak untuk mendapatkan imunisasi dan sebagai orang tua dan masyarakat wajib untuk memberikan imunisasi pada anak - anak nya. Sedangkan pemerintah sendiri wajib untuk menyediakan imunisasi nya.

Karena imunisasi sudah ada dasar hukum yang jelas yaitu :

  • UUD 45
  • UU perlindungan anak No. 35 tahun 2014
  • UU kesehatan No. 36 tahun 2009.

Sedangkan acuan pedoman teknis pelaksanaan jelasnya yaitu :
Permenkes 12 tahun 2017, petunjuk teknis dan SOP.
Sasaran utama imunisasi ini adalah bayi dengan usia 0-11 bulan, baduta, anak sekolah dan wanita usia subur.
Adapun pembagian tugas dan wewenang jelas tentang Imunisasi harus melibatkan, peran pusat, peran Pemda provinsi dan kabupaten atau kota serta organisasi.


Karena imunisasi ini sangat penting untuk anak, maka tujuan penyelenggaraan imunisasi adalah untuk menurunkan kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit - penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD 31 ).

Penyakit apa saja yang bisa dicegah dengan imunisasi ?
Penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi adalah Polio, Campak, Hepatitis B, Tetanus, Pertusis ( Batuk Rejan ), Difteri, Rubella, Pneumonia dan meningitis.
Alangkah baiknya sang anak diberikan imunisasi agar terhindar dari berbagai macam penyakit seperti di atas. Jangan sampai anak kita mengalami sakit dan kita sebagai orang tua baru akan menyesal dengan kondisi anak kita nantinya.
Heard Immunity atau kekebalan kelompok itu terdiri dari :
Situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindung atau kebal terhadap penyakit tertentu, sehingga menimbulkan dampak tidak langsung ( indirect effect ) yaitu turut terlindungi nya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran Imunisasi dari penyakit yang bersangkutan.

Bagaimana Imunisasi melindungi masyarakat :

  1. Tidak imunisasi, sakit dan menular kan penyakit.
  2. Belum diimunisasi tetapi masih sehat ( berisiko).
  3. Sudah diimunisasi dan sehat ( terlindungi ).

Adapun strategi program imunisasi itu adalah peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta terjangkau melalui :

Tersedianya pelayanan imunisasi yang terjangkau oleh lapisan masyarakat sehingga masyarakat dapat memberikan imunisasi pada anaknya. Selain itu juga pemerintah harus menyediakan pelayanan imunisasi yang menjangkau masyarakat di daerah sulit.
Agar masyarakat dapat merata mendapatkan imunisasi untuk anak - anaknya. Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi melalui : petugas yang terampil, pemberian imunisasi yang benar, cold chain dan vaksin yang berkualitas. Pergerakan masyarakat untuk mau dan mampu menjangkau pelayanan imunisasi.
Disediakan kegiatan yang inovatif terintegrasi dalam kegiatan program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga ( PIS-PK ).


Dalam acara Pekan Imunisasi Bisa! Ini juga di hadiri oleh Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSI satgas Imunisasi Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia Divisi Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI / RSCM, memaparkan selama ini masyarakat mendapatkan pemahaman yang keliru tentang Vaksin dan Imunisasi. Akibat pemahaman yang keliru ini menimbulkan keraguan dan penolakan Imunisasi terhadap anak - anaknya. Sehingga dampaknya banyak anak yang tidak diimunisasi. Hal ini menimbulkan resiko KLB atau wabah, sakit berat dan kematian. Akibat hal ini akan merugikan keluarga dan juga masyarakat.

Kenapa hal ini bisa terjadi.

Ya.... hal ini akibat pemahaman yang keliru tentang Imunisasi dan Vaksin yang beredar di masyarakat. Kurangnya pengetahuan tentang Imunisasi dan Vaksin dikarenakan ketidaktahuan atau kurangnya informasi mengenai berbagai aspek Imunisasi. Padahal jika anak tidak diberi imunisasi maka akan bahaya sekali bagi sang anak.
Pengertian yang keliru tentang Vaksin dan Imunisasi dikarenakan pengalaman atau berita yang berlebihan. Informasi tidak benar tentang Vaksin dan Imunisasi sengaja disebar luaskan oleh kelompok anti Vaksin dan Imunisasi, tetapi menganjurkan anak untuk di terapi alternatif ataupun herbal.

Upaya merubah miskonsepsi komunikasi informasi edukasi harus terus menerus dilakukan melalui berbagai cara, misalnya :

  • Tatap muka individual, kelompok.
  • Media masa, media sosial.
  • Pemerintah daerah dan dinas kesehatan.
  • Organisasi wanita, LPA, KPAI.
  • Tokoh agama dan MUI.

Pesan - pesan untuk mengubah miskonsepsi Imunisasi dapat dilakukan dengan cara, semua negara ( dengan berbagai tingkat sosial ekonomi dan agama ) melakukan Imunisasi karena Imunisasi terbukti bermanfaat mencegah penyakit berbahaya dan aman untuk bayi dan anak.

Imunisasi mempunyai manfaat keamanan karena Vaksin di awasi, di teliti, dibuktikan dan di publikasikan di media ilmiah oleh para ahli lembaga penelitian berbagai negara.
Imunisasi terbukti merangsang peningkatan kekebalan spesifik, bukan menekan kekebalan.


Bayi tidak cukup hanya diberikan ASI saja. ASI adalah keberhasilan diri dan lingkungan hanya memberikan perlindungan non-spesifik, maka untuk bayi walaupun mendapatkan ASI dan lingkungan bersih tetap perlu diberikan imunisasi untuk perlindungan yang spesifik terhadap penyakit - penyakit berbahaya.
Bayi dan anak yang imunisasinya tidak lengkap atau tidak pernah imunisasi, maka bila terserang penyakit akan sakit berat, cacat, atau meninggal dunia karena tidak punya kekebalan yang spesifik. Oleh karena itu setiap anak berhak mendapatkan imunisasi dan pemerintah wajib memberikan Imunisasi untuk mencegah penyakit yang dapat dihindari melalui Imunisasi berdasarkan konvensi Hak Anak, UU Kesehatan No. 36 tahun 2016 dan UU perlindungan anak No. 23 tahun 2002.


Isu - isu yang menolak Imunisasi, bukan bersumber dari para ahli peneliti Imunisasi. Isu - isu yang menolak Imunisasi dapat mengakibatkan wabah / KLB sehingga banyak bayi dan anak sakit berat, cacat hingga kematian.


Dan yang perlu di tegaskan dalam kasus Imunisasi ini adalah halal. Dijelaskan oleh Ketua MUI KH. Arwani Faisol.
Menurut fatwa Islam, bahwa Imunisasi dan Vaksin adalah halal hukumnya dalam Islam. Imunisasi dan Vaksin terbaru saat ini modern dan aman.

Jadi tidak benar Vaksin teknologi terbaru mengandung zat berbahaya ataupun terbuat dari nanah, janin yang digugurkan, organ binatang ataupun manusia semua itu hanya isu yang sengaja disebarkan oleh anti Imunitas dan anti Vaksin.
Tidak benar Vaksin teknologi terbaru menyebabkan berbagai penyakit berbahaya. Majelis Ulama Indonesia tidak pernah melarang anak untuk melakukan Imunisasi.


Jadi mari kita berpikir jernih dan bijak, demi anak kita tumbuh sehat dan normal. Berikan Imunisasi sebelum terlambat.

Jangan sampai menyesal nantinya, karena anak adalah buah hati yang tidak ternilai harganya.


Selasa 02 Mei 2017
tinapurbo@gmail.com

Komentar

  1. Semoga makin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya imunisasi ya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Amin....semoga tidak ada lg yg memprovokasi tentang Imunisasi ya...

      Hapus
  2. Persepsi tentang vaksin yg terbuat dari nanah atau janin yg digugurkan juga pernah mencuat di tempat saya mak,, padahal sebenarnya hal itu nggak bener. Ohh ya satu lagi aku Kangen sebenarnya kopdar bareng sama emak hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, isu itu menyebar kemana-mana ya Anjar setyoko.
      Ayo Anjar kita kopdaran lagi yuk, emak jg kangen loh...sama, kehilangan anak2 yg baik hikss

      Hapus
  3. Alhamdulillah makin kesini banyak ortu yg sadar akan pentingnya imunisasi.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah mba...aku disiplin utk bawa anak-anak Imunisasi apalagi kalo inget manfaatnya utk jangka panjang

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah mba...aku disiplin utk bawa anak-anak Imunisasi apalagi kalo inget manfaatnya utk jangka panjang

    BalasHapus
  6. Imunisasi penting bgt ya Mak dan enggak perlu takut lagi dengan isu vaksin palsu atau vaksin haram.

    BalasHapus
  7. Makasih mba tulisannya bagus sekali mudah2an pesannya bisa sampai ke tengah2 masyarakat kit

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya.
Saya sangat senang jika anda meninggalkan pesan pada postingan ini.
Terimakasih